Selasa, 24 Desember 2013

contoh RPP PPKn SMA kurikulum 2013

NAMA            : UMI SUCI SUMANTRI
OFF                 : C HKN 2012
MATKUL       : BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

RPP ini berlandaskan teori humanistic karena cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan RPP ini sesuai dengan aplikasi teori humanistic yaitu: 1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran, Menetukan materi pelajaran,  Mengidentifikasi kemampuan awal siswa, Mengidentifikasi topic-topik pelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif melibatkan diri dalam pembelajaran,merancang fasilitas belajar, membimbing siswa belajar aktif, membimbing siswa untuk memahami hakikat makna dari pengalaman belajarnya, membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep tersebut serta pengevaluasian tentang hasil belajar.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan pendidikan                  : SMAN 1 Pakong
Kelas/semester                        : XII/ 1
Mata pelajaran                         : pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Topik                                       : pancasila sebagai ideologi terbuka
Pertemuan ke-                         : 1
Alokasi waktu                         : 2 x 45 menit


A.    Kompetensi  Inti
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.      Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan leingkungan social dan alam serta dalam menemoatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.      Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.      Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan rana abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesusai kaidah keilmuan.
B.     Kompetensi Dasar
1.1.Mendeskripsikan pancasila sebagai ideologi terbuka.
C.     Indikator pencapaian kompetensi
1.      Mendeskripsikan pengertian ideologi.
2.      Menganalisis pancasila sebagai ideologi Negara.
3.      Menguraikan sejarah perumusan pancasila.
4.      Menunjukkan rumusan definitive pancasila.
5.      Menguraikan fungsi pancasila sebagai ideologi Negara RI.
6.      Mendeskripsikan ideologi terbuka dan ideologi tertutup.
7.      Menyimpulkan pancasila sebagai ideology terbuka.

D.    Tujuan pembelajaran
1.       Dengan membaca dan mengamati literatur tentang definisi ideologi siswa dapat mengetahui pengertian ideologi  menurut ahli.  (Karakter: Gemar membaca, Mandiri, Kerja keras,Tanggungjawab, didisplin, Jujur).
2.      Dengan menganalisa literatur siswa dapat mengemukakan makna pancasila sebagai ideologi negara.  (Karakter : Mandiri, tanggungjawab, Disiplin, Kerja keras).
3.      Dengan membaca literatur siswa dapat menguraikan kembali sejarah singkat perumusan Pancasila sebagai dasar negara.  (Karakter: Komunikatif, Gemar membaca, Disiplin, Kerja keras, Tanggungjawab, Mandiri).
4.       Dengan memperhatikan penjelasan guru siswa dapat mengemukakan rumusan definitif Pancasila. (Karakter: Peduli sosial, Demokratis, Bersahabat, Disiplin).
5.      Dengan membaca buku sumber dan penjelasan guru siswa dapat menguraikan kembali fungsi Pancasila sebagai ideologi negara RI.  (Karakter: Gemar membaca, Mandiri, Bersahabat, Peduli sosial, Disiplin, Kerja keras, Tanggungjawab, mandiri).
6.      Dengan membaca buku sumber siswa dapat mengetahui ciri-ciri ideologi tertutup dan ideologi terbuka.  (Karakter: Gemar membaca, Disiplin, Kerja Keras, Tanggungjawab, Mandiri).
7.       Dengan menganalisa literatur dan keterangan guru siswa dapat membedakan    antara ideologi tertutup dengan ideologi terbuka.  (Karakter: Disiplin, Kerja keras, Tanggungjawab, Mandiri, Komunikatif).
8.      Melalui diskusi siswa dapat menyimpulkan Pacasila sebagai ideologi terbuka. (Karakter:Demokratis,Peduli sosial, Bersahabat/Komunuikatif, Mandiri, Tanggungjawab, Disiplin, Kerja keras).
9.      Melalui tugas individual yaitu mengamatai perilaku masyarakat sekitar tempat tinggal siswa dapat memberikan contoh realita nilai dasar Pancasila.  (Karakter: Peduli sosial, Peduli lingkungan, Rasa ingin tahu, Mandiri, Tanggungjawab, Jujur, Mandiri).

E.     Materi ajar
1.      Konsepsi ideologi menurut para ahli.
2.      Pancasila sebagai ideologi Negara.
3.      Sejarah perumusan pancasila.
4.      Rumusan definitive pancasila
5.      Fungsi pancasila sebagai ideologi Negara.
6.      Ideologi terbuka dan ideologi tertutup.
7.      Pancasila sebagai ideologi terbuka.


F.      Pendekatan dan Metode pembelajaran
1.      Pendekatan          : saintifik.
2.      Metode                : ceramah bervariasi Tanya jawab. Diskusi kelompok, dan latihan soal individual.

G.    Kegiatan pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
Guru
siswa
pendahuluan
1.      Mengucapkan salam.
2.      Meminta salah satu siswa memimpin doa.
3.      Meminta siswa untuk menjadi drijen untuk menyanyikan satu lagu kebangsaan.
4.      Menyampaikan tujuan serta metode pembelajaran.
5.      Memotivasi siswa tentang materi yang akan diajarkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
1.      Menjawab salam.
2.      Siswa berdo’a menurut agamanya masing-masing.

3.      Siswa menyanyikan lagu kebangsaan.



4.      Siswa menyimak dengan baik.


5.      Siswa mendengarkan dengan serius.
5 menit
inti
1.      Guru memberikan materi diselingi dengan Tanya jawab agar terjadi feedback/umpan balik tentang materi yang diajarkan.
2.      Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
3.      Guru memberikan lembar kerja yang berisi masalah-masalah untuk dipecahkan dengan diskusi.
4.      Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan.


5.      Jika terdapat perbedaan antar kelompok guru meminta agar mendiskusikan dengan kelompok lain.
1.      Siswa menyimak serta melontarkan pendapat tentang materi yang ia dapat.



2.      Siswa duduk berkelompok dengan anggota kelompoknya.


3.      Siswa mendiskusikan masalah-masalah dengan anggota kelompoknya.

4.      Salah satu kelompok mempresentasikan tentang hasil diskusinya.

5.      Siswa melakukan Tanya jawab, penambahan materi,ataupun pernyataan pendapat setuju atau tidak.



75 menit
penutup
1.      Guru memberikan umpan balik tentang hasil diskusi yang dilakukan dan meminta laporan hasil diskusi.
2.      Guru memberikan tugas individual sebagai PR untuk merangkum materi untuk pertemuan berikutnya.
3.      Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’a.
4.      Guru mengucapkan salam untuk mengakhiri pelajaran.
1.      Siswa mendengarkan serta melakukan revisi tentang hasil pemaparannya untuk dikumpulkan.

2.      Siswa mencatat tugas individual yang diberikan oleh guru.


3.      Siswa berdo’a sesuai dengan agamanya masing-masing.
4.      Siswa menjawab salam.
10 menit


H.    Alat dan sumber belajar
1.      Alat                      : spidol, computer, LCD, dan lembar kerja.
Sumber ajar     :
 - Budiyanto,2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Kelas XII, Jakarta: Erlangga.
- Aang, Witarsa. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK : Kelas XII, Jakarta: Erlangga.

I.       Penilaian proses dan hasil belajar
1.      Proses      : lembar pengamatan
2.      Hasil        : Tertulis : Pilihan ganda, uraian dan lembar pengamatan proses diskusi.

Malang, 14 Desember 2013
Mengetahui,
Kepala sekolah SMAN 1 Pakong,                                   Praktikan,

H. Moh Arifin S.Pd, M.Pd                                              Umi Suci Sumantri
NIP 196008211985032001                                             NIM 120711400059



Lampiran:
1.      Rangkuman materi
2.      Lembar pengamatan sikap.
3.      Lembar pengamatan akhlak dan kepribadian.
4.      Lembar latihan soal
5.      Pedoman penskoran.

Lampiran 1
Rangkuman materi: pancasila sebagai ideologi terbuka.
1.      Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata kerja Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” yang berasal dari bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan.
Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasangagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari menurut Kalian ‘idea’ disamakan artinya dengan cita-cita.
2.      Fungsi Ideologi
Fungsi ideologi sebagai berikut:
a.    Struktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami kejadian dalam keadaan alam sekitarnya.
b.    Orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan masyarakat.
c.    Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang.
d.    Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.
e.    Kemampuan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk    menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
f.     Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya.
3.      Manfaat Ideologi
Manfaat Ideologi bagi suatu negara, yaitu sebagai berikut :
1.    Menjadi pedoman bagaimana bangsa itu membangun dirinya.
2.    Memberi arah dan cita-cita bangsa yang bersangkutan.
3.    Memiliki pegangan dan pedoman bagaimana memecahkan masalah  masalah politik, ekonomi, sosial budaya,  dan pertahanan  keamanan.
4.     Mampu memandang persoalan-persoalan yang dihadapinnya dan menentukan     arah serta bagaimana bangsa itu  memecahkan persoalan yang di hadapi
PERBEDAAN IDEOLOGI TERBUKA DAN TERTUTUP
Ciri-ciri ideologi adalah sebagai berikut:
1.    Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
2.    Oleh karena itu, mewujudkan suatu asas kerohanian, pandanagn dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
Ciri-ciri ideologi terbuka dan ideologi tertutup adalah :
- Ideologi Terbuka
1.    Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.
2.    Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri.
3.    Hasil musyawarah dan konsensus masyarakat.
4.    Bersifat dinamis dan reformis.
5.    Ciri khas ideologi terbuka adalah cita-cita dasar yang ingin diwujudkan masyarakat bukan berasal dar luar masyarakat atau dipaksakan dari elit penguasa tertentu.
6.    Terbuka kepada perubahan-perubahan yang datang dari luar, tetapi memiliki kebebasan dan integritas untuk menentukan manakah nilai-nilai dari luar yang mempengaruhi dan mengubah nilai-nilai dasar yang selama ini sudah ada dan manakah yang tidak boleh berubah.
- Ideologi Tertutup
1.    Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.
2.    Bukan berupa nilai dan cita-cita.
3.    Kepercayaan dan kesetiaan ideologis yang kaku.
4.    Terdiri atas tuntutan konkret dan operasional yang diajukan secara mutlak.
 Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan
1.    Pancasila sebagai Sumber Nilai
Di era Orde baru Pancasila sebagai dasar negara banyak dijadikan sebagai simbol negara dan tidak dihayati serta dilaksanakan dalam hidup berbangsa dan bernegara. Akhirnya, yang masih tersisa sebagai aset nasional dan dapat dijadikan milik bersama adalah Pembukaan UUD 1945 dengan nilai-nilai luhurnya yang menjadi satu kesatuan secara terintegratif dengan Pancasila sebagai dasar dan sumber nilai. Meletakkan kembali Pancasila seara terintegratif dengan pembukaan, dapat mendorong bengsa untuk menemukan landasan berpijak yang sama, menyelamatkan persatuan, dan kesatuan nasional yang kini sedang mengalami disintegratif. Dengan demikian, selain sebagai dasar negara, Pancasila mengandung makna sebagai ideologi nasional yang merupakan cita-cita dan tujuan negara.
2.    Pengertian Pancasila sebagai Sumber Nilai
Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara RepublikIndonesia, baik ditinjau dari sudut bahasa maupun dari sudut sejarah. Hal tersebut dapat dilihat secara etimologi atau secara terminologi.
Secara Etimologis
Menurut lughatnya, Pancasila berasal dari bahasaIndia, yakni bahasa Sansakerta (bahasa kasta Brahmana, sementara bahasa rakyat jelata ialah Prakerta). Menurut Muhammad Yamin, Pancasila memilik dua macam arti yaitu Panca artinya lima, Syila dengan (i) biasa (pendek) panjang artinya peraturan tingkah laku yang penting, baik, dan seronoh. Kata sila dalam bahasa Indonesia menjadi susila artinya tingkah laku baik.
Secara Terminologi
Pada 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Persiapan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), perkataan Pancasila artinya lima asas dasar digunakan oleh Presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikkan oleh temannya seorang ahli bahasa yang duduk disamping Soekarno, yaitu Muhammad Yamin.
3.    Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah negara (dasar falsafah negara) dan ideologi negara. Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan mengatur penyelenggaraan negara. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara, sesuai dengan bunyi Pembukaan UUD 1945 “….., maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
4.    Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Pancasila dalam pengertian ini sering disebut sebagai pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup, dan jalan hidup. Dalam hal ini, Pancasila dipergunakan untuk petunjuk hidup atau perilaku dalam sehari-hari. Dengan kata lain, Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktifitas hidup dan kehidupan di dalam segala bidang.
5.    Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Paradigma adalah pandangan menasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok     persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para ilmuwan dalam merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus dilakukan. Suatu paradigma mengandung sudut pandang kerangka acuan yang harus dilakukan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut. Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu permasalahan dalam ilmu pengetahuan. Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain, seperti bidang politik, hukum, sosial, dan ekonomi. Pradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolak ukur, parameter, serta arah dan tujuan. Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma  menempati posisi tinggi dan paling dalam kehidupan manusia.
III. Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
1.    Nilai Positif sebagai Ideologi Terbuka
Nilai-nilai Pancasila termasuk kedalam nilai ke rohanian, tetapi nilai kerohanian yang mengikuti pentingnya nilai material dan nilai vital secara seimbang (harmonis). Hal ini dapat dibuktikan dengan susunan sila-sila dari Pancasila yang tersusun secara sistematis-hierarkis. Pancasila jika dikaji dari sudut pandang metafisika, berlandaskan pada usaha-usaha untuk menemukan kebenaran mengenai alam semesta yang lebih menekankan pemikiran murni. Dengan demikian, tinjauan metafisika terhadap Pancasila berlandaskan pada Tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai Pancasila memiliki sifat objektif dan terbuka.
2.    Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Pada masa Reformasi
Dengan Pancasila sebagai paradigma reformasi, gerakan reformasi harus diletakkan dalam kerangka perspektif sebagai landasan sekaligus sebagai cita-cita. Sebab tanpa suatu dasar dan tujuan yang jelas, reformasi akan mengarah pada suatu gerakan anarki, kerusuhan, disintegrasi, dan akhirnya mengarah pada kehancuran bangsa. Reformasi dengan paradigma Pancasila adalah sebagai berikut.
1.      Refomasi  yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
2.      Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab
3.      Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan
4.      Reformasi yang berakar pada asas kerakyatan
5.      Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyatIndonesia.
Daftar rujukan:
- Budiyanto,2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Kelas XII, Jakarta: Erlangga.
- Aang, Witarsa. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK : Kelas XII, Jakarta: Erlangga.
Lampiran 2
Lembar pengamatan sikap
Mata pelajaran             : PPKn
Kelas/ semester           : XII/1
Tahun pelajaran           : 2013/2014
Waktu pengamatan     : ……………..
A.    Indikator sikap aktif dalam pembelajaran pancasila sebagai ideology terbuka
1.      Kurang baik jika sama sekali tidak mengambil bagian dalam pembelajaran.
2.      Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tapi belum konsisten.
3.      Sangat baik jika sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara konsisten.
B.     Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1.        Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2.        Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3.        Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secata ajeg/konsisten.
C.     Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1.        Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2.        Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3.        Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
NO
NAMA
SIKAP
AKTIF
BEKERJA SAMA
TOLERAN
KB
B
SB
KB
B
SB
KB
B
SB






















































































































































































































































































































































Keterangan:
KB      : Kurang baik0  - 59
B         : Baik
SB       : Sangat baik



Lampiran3:  Lembar Pengamatan

LEMBAR PENGAMATAN PERKEMBANGAN AKHLAK DAN KEPRIBADIAN
Mata Pelajaran            :..............................................................................................
Kelas/Semester            :..............................................................................................
Tahun Ajaran              :..............................................................................................
Waktu Pengamatan     : .............................................................................................
Karakter yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah kerja keras dan tanggung jawab.
Indikator perkembangan karakter kreatif, komunikatif, dan kerja keras
1.      BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas
2.      MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada  usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3.      MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada  usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas yang  cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4.      MK (membudaya) jika menunjukkan adanya  usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No.
Nama Siswa
Kreatif
Komunikatif
Kerja keras
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
1.













2.













3.













4.













5.













6.














Lampiran 4: lembar latihan soal.
A.    Pilihan ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar
1.      Istilah ideology dalam penerapan idea atai gagasan-gagasannya, lebih banyak berhubungan dengan ilmu…..
a.       Hukum
b.      Ekonomi
c.       Politik
d.      Social-budaya
e.       Pemerintahan
2.      Konsekuensi logis yang menjadi kewajiban kita sebagai warga Negara Indonesia yang mengakui dan meyakini pancasila sebagai dasar Negara adalah…
a.       Patuh tanpa syarat
b.      Loyal atau setia
c.       Tunduk dan hormat
d.      Melaksanakannya
e.       Pengendalian diri
3.      Pancasila sebagai ideology nasional telah dikukuhan secara konstitusional pada tanggal…
a.       17 agustus 1945
b.      18 agustus 1945
c.       22 agustus 1945
d.      29 agustus 1945
e.       27 desember 1949
4.      Tokoh yang berpendapat bahwa ideology merupakan manifestasi kenyataan social adalah……
a.       Alfian
b.      Moerdiono
c.       Suprapto
d.      Max weber
e.       F. hegel
5.      Suatu ideology yang dipaksakan ,sering dilaksanakan dengan cara otoriter/totaliter. Hal ini biasanya berlaku pada Negara yang menerapkan ideology….
a.       Liberal
b.      Komunis
c.       Islam
d.      Pancasila
e.       Sosialis
6.      Menurut Nietzsche, tingkat atau derajat nilai tertinggi yang diinginkan oleh manusia adalah nilai…….
a.       Hedonis
b.      Biologis
c.       Estetis
d.      Pribadi
e.       Religius
7.      Bila dalam kehidupan bermasyarakat kita menjunjung tinggi harkat dan martabat orang lain, hal ini sejalan dengan pengamalan pancasila sila ke-….
a.       Pertama
b.      Kedua
c.       Ketiga
d.      Keempat
e.       Kelima
8.      Suatu model atau pola pikir sebagai upaya untuk melaksanakan perubahan yang direncanakan disebut…
a.       Strategi pembangunan
b.      Pola pembangunan
c.       Upaya pembangunan
d.      Paradigm pembangunan
e.       Rencana pembangunan
9.      Pelaksanaan pembangunan di Indonesia yang berlandaskan paradigm pancasila dimaksudkan agar…
a.       Pembangunan berjalan seimbang
b.      Menghasilkan produk kompetitif
c.       Terwujudnya masyarakat maju
d.      Menghasilkan manusia bermoral
e.       Terwujudnya masyarakat madani
10.  Ketetapan MPR RI yang menyatakan pancasila sebagai dasar Negara tertuang didalam ketetapan MPR-RI…
a.       Nomor VIII/MPR/1998
b.      Nomor X/MPR/1998
c.       Nomor XI/MPR/1998
d.      Nomor XII/MPR/1998
e.       Nomor XIV/MPR/1998

B.     Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!
1.      Berikan alasan mengapa kita perlu mendalami kembali makna dan kedudukan pancasila baik sebagai dasar Negara maupun sebagai ideology terbuka!
2.      Berikan penjelasan pentingnya falsafah hidup bagi suatu Negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara!
3.      Jelaskan menurut pendapat anda, apa yang dimaksud ideology sebagai sistem!

Lampiran 5: pedoman penskoran
RentangSkor   : 1 - 4
Predikat                       :
AmatBaik        (A)       : 86 – 100
Baik                 (B)       : 76 - 85  
Cukup             (C)       : 60 – 75
Kurang                        (D)       : <59
A.    Pilihan ganda @7
∑=10 skor maksimal 70
B.     Uraian @10
∑= 3 skor maksial 30




Tidak ada komentar:

Posting Komentar